ZMedia Purwodadi

PEMUDA PEDULI NEGERI INDONESIA (PPNI) SUMBAR "Pemuda Dikhianati: Senator Harus Pilih Tugas Negara atau Profesi!"

Table of Contents

 


Padang, 17 November 2025 - Pemuda Peduli Negeri Indonesia (PPNI) Sumatera Barat, menyampaikan kekecewaan mendalam atas situasi yang melibatkan senator muda, Cerint Iralloza Tasya, Anggota DPD RI Komite IV.

Pernyataan ini disampaikan oleh ketua umum PPNI Aqil Iksandri, pihaknya mendukung semangat kepemimpinan pemuda. Jargon "Waktunya Anak Muda Memimpin" telah membangkitkan harapan. Namun, kebanggaan ini kini berganti menjadi rasa dikhianati ketika dihadapkan pada dugaan rangkap kegiatan yang menggerus fokus dan amanah jabatan negara.

Jabatan Anggota DPD RI adalah pejabat negara yang menuntut komitmen penuh waktu (full-time job). Tugas pengawasan APBN, UU Keuangan Daerah, dan perjuangan aspirasi masyarakat Ranah Minang di pusat adalah pekerjaan yang berat dan tidak bisa dibagi.

Dugaan bahwa Senator masih aktif menjalani program Koas (Pendidikan Profesi Kedokteran) adalah bukti nyata dari konflik kepentingan waktu dan prioritas. PPNI menilai, membagi fokus antara tugas Koas dan tugas Senator adalah bentuk pelanggaran etika dan pengkhianatan terhadap kepercayaan pemilih.

Lebih jauh PPN menyadari sepenuhnya, gerakan ini tidak hanya tentang satu individu. Isu ini adalah cerminan umum dari krisis komitmen pejabat negara. Jika bukan pemuda yang berani bergerak, maka persoalan etik dan integritas akan terus diabaikan.

“Ini bukan hanya tentang Senator Cerint, ini adalah panggilan kepada Seluruh pemangku kebijakan di Sumatera Barat dari eksekutif, legislatif, hingga yudikatif agar segera menghentikan kompromi atas integritas! Utamakan Kepentingan Rakyat di atas kepentingan pribadi, kelompok, atau ambisi akademik”. Pungkas bung akil tegas.

PPNI juga mengajak seluruh elemen masyarakat, akademisi, dan organisasi yang telah bersuara untuk mengakhiri perdebatan di media sosial dan bersama-sama turun ke jalan dalam aksi damai. Mari kita tuntaskan persoalan ini, baik isu etik Koas maupun isu pengawasan APBD yang menjadi tugas utamanya.

TUNTUTAN KERAS PPNI SUMBAR

Atas dasar kekecewaan dan komitmen untuk mengembalikan marwah jabatan perwakilan daerah, PPNI Sumatera Barat menuntut hal-hal berikut:

1. Pilih Tugas Negara: Senator Cerint Iralloza Tasya harus segera dan tegas menyatakan pilihan publik untuk menghentikan sementara (cuti) atau meninggalkan kegiatan Koas-nya secara total selama masa jabatannya sebagai Anggota DPD RI.

2. Transparansi Etik: Mendesak Badan Kehormatan (BK) DPD RI untuk segera memanggil dan mengaudit daftar hadir serta aktivitas Senator yang bersangkutan untuk memastikan tidak ada pelanggaran Kode Etik DPD RI yang mengatur tentang ketaatan waktu dan integritas.

3. Audit Kinerja: Mendesak BPKP untuk mengawasi ketat implementasi kinerja Senator di Komite IV, memastikan bahwa pengawasan terhadap isu krusial seperti risiko konflik kepentingan APBD dan masalah rakyat di Bungus Timur benar-benar menjadi fokus utama.

4. Berikan sangsi yang berat kepada lembaga universitas Baiturrahmah Padang dan rumah sakit yang memfasilitasi koas Cerint Iralloza Tasya yang diduga terlibat dalam penghianatan kepada rakyat yang kami maksud diatas.

Jika dalam waktu 3x24 jam tuntutan ini tidak direspons dengan pernyataan sikap tegas dan transparan dari Senator atau proses etik yang jelas dari BK DPD RI, maka:

PPNI bersama elemen pemuda dan mahasiswa se-Sumatera Barat akan melakukan Aksi Unjuk Rasa untuk menyampaikan Tuntutan Rakyat di Kantor DPD RI Perwakilan Provinsi Sumatera Barat.

HIDUP PEMUDA! HIDUP RAKYAT SUMATERA BARAT!

Dewan pimpinan daerah Pengurus Pemuda Peduli Negeri Indonesia (PPNI)