ZMedia Purwodadi

PW KAMI Sumbar Kritik PT Japfa, Yayasan Rumah Aktivis Sejahtera Nyatakan Dukungan

Table of Contents

 


Padang, 17 Oktober 2025 – Yayasan Rumah Aktivis Sejahtera (RASH) menyatakan dukungan penuh terhadap kritik yang dilontarkan oleh Perhimpunan Aktivis Mahasiswa Indonesia (PW KAMI) Sumatera Barat terhadap PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, khususnya unit operasional di Padang dan Padang Pariaman.

Ketua Yayasan RASH, Febriyandi – yang akrab disapa Bung Andi – menegaskan bahwa narasi kritis terhadap korporasi besar seperti PT Japfa merupakan bagian penting dari kontrol sosial. “PT Japfa yang beroperasi di Padang (Unit Padang/Padang Pariaman) perlu dan wajar untuk dikritisi oleh para aktivis, terutama aktivis lokal Sumatera Barat seperti PW KAMI Sumbar,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan perusahaan berskala besar yang memiliki potensi dampak signifikan terhadap lingkungan dan ekonomi lokal, memang harus menjadi perhatian serius dari berbagai elemen masyarakat sipil, khususnya para aktivis. Ia menyebutkan sejumlah isu yang patut dikaji secara mendalam oleh para aktivis, antara lain:

1. Persaingan dan Keadilan Ekonomi

Bung Andi menyoroti dominasi pasar oleh PT Japfa melalui model bisnis terintegrasi yang dikhawatirkan mengganggu stabilitas harga ayam serta mengancam kelangsungan hidup peternak kecil. “Apakah kemitraan yang dijalankan oleh Japfa benar-benar adil atau justru menciptakan ketergantungan yang merugikan peternak mandiri?” katanya.

2. Akses dan Harga Pakan

Pabrik pakan sebagai pusat produksi PT Japfa juga menjadi sorotan terkait harga dan keterjangkauannya bagi peternak lokal. RASH mendesak adanya evaluasi terhadap kebijakan distribusi pakan dan dampaknya terhadap ekosistem peternakan rakyat.

3. Dampak Lingkungan

Isu lingkungan menjadi perhatian serius, terutama dalam hal pengelolaan limbah cair dan padat, serta potensi pencemaran udara dan kebisingan dari operasional pabrik pakan. Bung Andi mendorong adanya audit independen dan transparansi pelaksanaan Amdal di kawasan industri tersebut.

4. Upah dan Kesejahteraan Pekerja

RASH juga menyoroti pentingnya kepatuhan perusahaan terhadap Upah Minimum Provinsi/Kota serta penyediaan fasilitas kesejahteraan bagi karyawan lokal. Implementasi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) juga dinilai sebagai aspek penting yang tidak boleh diabaikan.

5. Tanggung Jawab Sosial (TJSL)

Efektivitas program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) seperti “Japfa for Kids” juga dipertanyakan. Apakah program-program tersebut benar-benar berdampak atau hanya sekadar seremonial? Selain itu, keterlibatan masyarakat lokal dalam pengambilan keputusan juga menjadi indikator penting dalam menilai keberpihakan korporasi terhadap masyarakat.

Tegakkan Nilai Pancasila, Lawan Kapitalisme yang Merugikan Rakyat

Dalam pernyataannya, Bung Andi mengingatkan bahwa kritik terhadap korporasi bukanlah bentuk permusuhan, melainkan bagian dari semangat demokrasi dan kontrol publik. Ia menekankan bahwa kehadiran PT Japfa harus diawasi agar tidak hanya taat pada hukum secara formal, tetapi juga beroperasi secara etis dan bertanggung jawab.

“Keadilan dan kesejahteraan rakyat adalah harga mati yang harus selalu kita gaungkan. Sesama anak bangsa kita harus saling mengingatkan, bahwa kapitalisme perlahan akan menjauhkan kita dari ideologi Pancasila,” tegasnya.

RASH menyerukan kepada seluruh aktivis, mahasiswa, dan masyarakat sipil untuk tetap kritis dan aktif dalam mengawal setiap aktivitas korporasi besar yang beroperasi di daerah, agar keberadaannya benar-benar membawa manfaat, bukan justru kerugian bagi masyarakat lokal.